Sejarah & Budaya Sabung Ayam Di Indonesia Yang Mendunia

Sejarah & Budaya Sabung Ayam Di Indonesia Yang Mendunia
Sejarah & Budaya Sabung Ayam Di Indonesia Yang Mendunia

Budaya Sabung Ayam – Ayam hutan berwarna merah, hijau, abu-abu, dan berbintik-bintik telah menghuni Asia Tenggara sejak dahulu kala, dan ayam muncul segera setelah mereka didomestikasi di suatu tempat di Tiongkok Barat Daya, Laos, Myanmar, dan Thailand antara 12.000 dan 6.000 tahun yang lalu. Sejarah tidak lagi sama sejak saat itu, meskipun tidak jelas apakah ayam dijinakkan untuk tujuan ritual, untuk sabung ayam, untuk telurnya, atau untuk dagingnya.

Karena ayam tidak terlalu mudah berpindah-pindah, penyebaran ayam di seluruh dunia merupakan indikasi yang baik mengenai pola perdagangan dan migrasi manusia. Ayam adalah burung yang paling banyak jumlahnya di muka bumi, diperkirakan jumlahnya mencapai 24 miliar ekor.

Ayam kampung (ayam kampung) ada dimana-mana di Indonesia saat ini, mereka memakan sisa makanan dimanapun mereka menemukannya. Ia telah kawin secara ekstensif dengan semua jenis ayam hutan dan merupakan burung yang kuat, mudah beradaptasi, dan unik. Program ayam kampung saat ini disponsori di seluruh dunia, mengikuti contoh di Indonesia.

Cerita Singkat Sejarah Sabung Ayam Di Indonesia

Ayam menempati tempat penting dalam sejarah dan budaya Indonesia. Artikel paling terkenal karya antropolog Amerika Clifford Geertz yang menghabiskan beberapa tahun di Indonesia berjudul Deep Play: Notes on the Balinese Cockfight (1973). Geertz mencatat bahwa kata dalam bahasa Indonesia untuk ayam jago, jago, juga berarti gangster, orang kuat, atau preman. Geng-geng yang dipimpin oleh jagos telah berkeliaran di pedesaan Indonesia selama berabad-abad, sehingga menjadikan wilayah ini tidak aman bagi sebagian besar orang.

Mereka memainkan peran penting dalam revolusi Indonesia, karena tentara Indonesia masih kecil dan sedang dalam proses pembentukan. Sabung ayam, jelas Geertz, merupakan cara simbolik para jagoan (gangster) untuk menunjukkan siapa jago (ayam, ayam jago) yang paling kuat dan lincah. Sabung ayam ini menarik perhatian luas, meskipun praktik ini secara resmi tidak disukai.

Budaya Sabung Ayam Terkenal Di Indonesia

lukisan Affandi tentang Budaya Sabung Ayam
lukisan Affandi tentang Budaya Sabung Ayam

Pelukis terkenal Indonesia Affandi (yang mengaplikasikan cat langsung dari tabung ke kanvas, tanpa menggunakan kuas sama sekali) telah menghasilkan banyak lukisan dengan gambar ayam, ayam jago, dan adu ayam. Lukisan-lukisan ini sangat berwarna dan ekspresif, dengan sigap mengekspresikan keganasan sabung ayam.

Obat herbal (jamu) tradisional Indonesia masih sangat digemari. Salah satu merek terkenal bernama Jamu Jago—jamu merek ayam jago. Bagi pria, obat kuat adalah ramuan herbal populer sepanjang masa yang diklaim dapat meningkatkan kekuatan, stamina, dan kejantanan. Biasanya menampilkan gambar ayam jantan pada labelnya. Padanannya untuk wanita, umumnya menampilkan ayam betina pada labelnya, mengklaim dapat meningkatkan daya tarik, sensualitas, dan terkadang kesuburan wanita secara keseluruhan.

obat herbal ayam
obat herbal ayam

Mengingat pentingnya ayam dalam budaya dan kehidupan Indonesia, tidak mengherankan jika ada tempat ibadah mengesankan yang didedikasikan untuk ayam (atau Dewi Ayam), yaitu gereja ayam (gereja ayam) di dekat Magelang. Saya sadar betul bahwa orang yang membangun gedung megah ini bermaksud menyerupai seekor merpati. Namun demikian, gereja ini sering disebut “gereja ayam” oleh masyarakat di daerah tersebut, mengoreksi kesalahan penting dalam konsep awal pembuatnya. Ini terbuka bagi orang-orang dari semua agama untuk beribadah.